Peluit panjang Pemilihan Awam Raya (Pemira) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (FISIP Undip) sudah dibunyikan pada Rabu (30/11) lalu. Pemira yang diwarnai nihilnya pasangan calon ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini menjadikan 15 senator baru sesudah awalnya mempunyai 17 calon yang menjalankan registrasi. Dua dari calon Senator yang gugur masing-masing tersisih di babak verifikasi berkas dan kampanye verbal.
Usainya Pemira ini ditandai dengan rampungnya penghitungan bunyi yang dikerjakan Panitia Pemilihan (Panlih) di ruang A.310 FISIP Undip. Rencana penghitungan bunyi ini mengalami perubahan daerah dari yang dijadwalkan.
Sebelumnya, Panlih menjadwalkan penghitungan bunyi dikerjakan di Aula Gedung A FISIP Undip. Akan namun, karena slot kakek tua daerah yang hendak diaplikasikan masih berlangsung rencana Musyawarah Luar Lazim (MLB) oleh Senat Mahasiswa FISIP Undip, karenanya Panlih mempertimbangkan untuk menjalankan pergantian daerah.
Ulur Tangan Birokrat yang Dianggap Kurang
Pemira yang dilakukan secara daring tahun ini berdasarkan Panlih tak menemui kendala berarti. Kendati dikebut dengan sasaran waktu sebulan, Anatasya Putri selaku Ketua Panlih mengatakan fleksibilitas pemilihan daring menjadi salah satu aspek yang menolong meminimalisasi proses Pemira.
“Untuk teknis sebab online jadi kita tak menemukan kendala yang seperti itu signifikan, sebab online ini gampang dan fleksibel dapat dilakukan di mana saja, jadi untuk kendala dari pemungutan bunyi sendiri enggak ada sih, terbilang minim sekali dan untuk pemungutan bunyi paling itu saja dan hasil itu dari metode ya jadi kita enggak mengotak-atik apa saja itu,” terang Anatasya dikala diwawancarai LPM OPINI berakhir perhitungan bunyi.
Kendati seperti itu, bagi Nabiila Mega, Wakil Ketua Panlih Pemira FISIP Undip 2022, proses Pemira tahun ini kurang mendapatkan bantuan birokrat akademik tentang pengumpulan surel. Situasi ini dianggap mempersulit Panlih dengan padatnya jadwal yang mewajibkan untuk menjalankan pengisian surel secara manual.
“Jika buat pemungutannya sih enggak ada kendala ya, mungkin ada sebagian yang memakan waktu lama itu waktu pengumpulan surel, sebab kurang mendapatkan bantuan dari akademik jadi kita manual seperti itu loh dan itu yang bikin agak lama dan kesannya timelinenya padat banget sebab kita telah diberikan waktu yang sempit itu satu, kedua kita enggak bisa bantuan dari akademik,” ungkap Mega.
Kecuali bantuan teknis pada pengumpulan surel, Mega juga mengatakan bahwa dana yang diajukan Panlih belum turun seratus persen per penghitungan bunyi pada Rabu (30/11) malam.
“Situasi dana juga hingga kini juga belum turun segala, masih turun separuh sejauh ini,” imbuhnya.
15 Senator Baru dan Berkurangnya Jumlah Bunyi
Pemira FISIP 2022 pada hasilnya menjadikan 15 kontestan untuk dipilih untuk menjadi Senator FISIP Undip jangka waktu 2023. Sempurna pemilih pada pagelaran pemira tahun ini sendiri berjumlah 1152 mahasiswa dari 5.058 mahasiswa yang teregistrasi di DPT. Angka ini menurun drastis dari tahun lalu yang mendapatkan animo sebesar 1.712 pemilih dari sempurna 3.972 DPT.
Anatasya menyayangkan penurunan yang cukup signifikan hal yang demikian. Menurutnya, Panlih slot garansi 100 sebagai penyelenggara cuma berupaya memasifkan pesta demokrasi di kampus Orange sekeras mungkin.
“Berkaitan penurunan bunyi, sebetulnya sungguh disayangkan, sebab untuk pemakaian hak memilih dalam pemira itu kan kesadaran juga ya dari masing masing mahasiswa FISIP itu sendiri, kami sebagai Panlih cuma sebagai penyelenggara dan sebagai penyelenggara kita memasifkan segencar mungkin yang kami dapat,” katanya.
Anatasya juga tak menolak bahwa kekosongan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP Undip dia sinyalir sebagai salah satu unsur dari menurunnya minat Pemira kali ini.
“Salah satunya mungkin dari ketidakadaannya calon Kawakabem jadi euforia para pemilih jadi berkurang juga, ya. Namun tak cuma itu, ya, mungkin banyak unsur juga yang menyebabkan penurunan partisipan bunyi dalam pemira FISIP,” tambahnya.
Adapun perolehan 15 Senator terpilih yang melanjutkan estafet kepemimpinan Senator di FISIP Undip antara lain:
Senator Program Studi :
Administrasi Bisnis: Nuning Ayu (133 bunyi); Elita Rizky (94 Bunyi); dan Muhammad Rifai (73 suar).
Relasi Internasional: Gabriel Julian (192 Bunyi)
Ilmu Pemerintahan: Muhammad Iqbal Nugraha Putra (144 bunyi); Fauzan slot bet kecil Daffa Fachrezi (101 bunyi); Gharitza Rachel (147 bunyi)
Senator UPK:
Jonathan benjamin (UPK Bulu Tangkis) 157 Bunyi; Alena al Fatihani (UPK Bulu Tangkis) 119 Bunyi; Putri Pebriani (UPK HIMPS) 112 bunyi; Faizal Aji (UPK FKMM) 231 Bunyi; Bayu Fajar (UPK Aufklarung) 130 Bunyi; Ahmad Miftah (UPK Aufklarung) 105 Bunyi; Verena Suci (UPK PSM FISIP) 153 Bunyi; Arum Sundari (UPK HIMPS) 144 Bunyi.
Komentar Terbaru